-->

3 Alasan kenapa harus menyimpan investasi ETH di MetaMask

Posting Komentar

 Jika berbicara tentang investasi, maka kita harus berpikir bahwa apa yang kita investasikan itu butuh waktu yang lama, bahkan bisa lama sekali. 

3 Alasan kenapa harus menyimpan investasi ETH di MetaMask


Apabila sudah punya investasi digital seperti ETH misalnya, kamu harus mulai memikirkan, di mana bisa menyimpan investasi tersebut supaya aman.

Dan saran dari saya, sebaiknya amankan investasimu di dompet digital pribadi seperti, Metamask.

Kenapa? 

Berikut alasannya:

1. Dompet digital Metamask memberikan kontrol penuh hanya kepada pemiliknya 

Dompet digital Metamask yang sudah kamu buat itu, tidak ada yang bisa membuka dan mengutak-atiknya selain kamu. 

Jadi jika menyimpan uang di dalam sana, tak seorang pun yang bisa mengambilnya, kecuali kamu. 

Bahkan, pihak Metamask sekali pun, juga tidak. 

Selama kunci rahasianya tidak kau berikan kepada pihak ketiga, tidak akan ada yang pernah bisa membuka alamat dompetnya. 

Oleh karenanya, "kunci rahasia" dompet digital Metamask yang kamu simpan saat membuat alamat dompet waktu itu, perlu dijaga. Jagan sampai hilang atau diberikan kepada orang lain!

Kunci rahasia hilang berarti aset pun hilang secara permanen. Dan tak seorang pun yang bisa mengambilnya. 

Artinya hilang sia-sia saja. 

Kunci rahasia diberikan pada orang lain berarti, orang tersebut akan dapat membuka alamat dompet tersebut sama seperti kamu.

Baca juga: Cara membuat dompet digital Metamask

2. Dompet digital Metamask bisa konek dengan aplikasi tarading berbasis DEX 

Apabila suatu waktu, investasi ETH itu naik dan menyentuh target penjualan yang telah kamu tetapkan, maka tidak perlu repot-repot mengirimnya ke platform exchange atau tempat jual-beli kripto. 

Alamat Metamaskmu bisa langsung konek dengan tempat pertukaran atau penjualan crypto yang berjenis DEX exchange. 

Dengan begitu, momen jual ETH itu bisa sangat cepat. 

Jadi bentuknya seperti ini:

Konek ke exchange DEX--> jual ETH ke USDT  --> log out. 

Setelah investasi ETH berbentuk USDT, artinya, investasimu sudah aman. Koin USDT adalah koin setara dengan dollar US. Tidak ada lagi fluktuasi yang ekstrim. 

Saat investasi telah berbentuk USDT, tinggal pilih mau jual koin USDT jadi rupiah atau beli ETH lagi saat pasar melemah.

Jika berpikir mau jadikan rupiah, koin USDT dikirim ke Indodax dan lalu jual. 

Dan bila ada niat beli ETH lagi saat harga ETH kembali melemah, tiggal konek ke DEX lalu beli koin Ether menggunakan USDT yang kamu punya kemudian log out, selesai. 

Baca juga: Perbedaan Centralized, Decentralized, Decentralized Protocol dan Decentralized Hydro Protocol exchange (CEX, DEX, DEXP, dan DEXHP).

3. Kamu bisa menghapus Extensi atau aplikasi Metamask saat tidak digunakan 

Setelah menyimpan "alamat umum" dompet Metamask kamu, mungkin disimpan di inbox email, misalanya.

Oh iya, jadi saya menyimpan alamat umum dompet Metamask di kotak masuk email. Jadi ketika hendak mengiriminya ETH, tinggal copy alamat itu. 

Apakah alamat itu tidak berubah?

Alamat dompet berbasis Ethereum yang pernah kamu buat di Metamask atau dimanapun, tidak akan pernah berubah. 

Jadi aman-aman aja. 

Dan aplikasi Metamask di HP selalu saya hapus saat tidak digunakan. 

Kenapa? Nanti tangan gatal melihatnya. Soalnya saya itu orangnya suka berubah pikiran. 

Dengan tidak memantau isi dompet digital secara terus menerus di HP, aset saya bisa tidur lebih panjang. 

Lalu kapan saya install lagi dompetnya? 

Saya install ketika memang hendak mengirim asetnya ke platform exchange seperti, Indodax.

Cara login kembali?

Install ulang aplikasi Metamask, dan pilih pulihkan dompet menggunkan Seed Phrase (kata rahasia).

Kalau extension Metamask saya di Google Chrome, memang terpasang, tapi log out. 

Lalu di mana tempat memantau aset yang kita miliki?

Saya pantaunya menggunkan Google Finance. 

Baiklah, semoga ulasa mengenai 3 alasan kenapa harus menyimpan aset digital di Metamask kali ini dapat bermanfaat, dan salam trading.


OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter