-->

Perbedaan Centralized, Decentralized, Decentralized Protocol dan Hydro Protocol exchange

Posting Komentar
Di bab sebelumnya, saya telah memberikan penjelasan mengenai rekening bank yang ideal untuk Anda sebagai calon trader. Saya menganggap Anda telah melihat-lihat ke sana, dan semoga saja berminat untuk menggunakannya. Dan sebelum melangkah ke tahap deposit saldo di Indodax, saya kembali meminta waktu Anda untuk menundanya. Ternyata masih ada hal lain yang perlu Anda ketahui dan tak kalah pentingnya.
Pada bab ini, saya akan menjelaskan mengenai alat pertukaran uang digital yang ada di seluruh dunia. Dengan memahami ini, akan ada tambahan pemahaman untuk lebih mengerti bagaimana cara blockchain bekerja.
Pertukaran uang digital atau lazimnya disebut sebagai exchange, saat ini, terdapat  empat kategori exchange, yaitu: CEX, DEX, DEX Protocol dan Hydro Protocol.
Cex
Cex atau singkatan dari Centralized Exchange, artinya pertukaran uang digital yang resmi beroperasi dalam satu negara; diawasi dan disahkan oleh badan hukum. Oleh karena itu, centralized exchange terikat oleh beberapa aturan. Diantaranya, setiap calon pengguna CEX akan selalu dimintai data yang sah sebelum bergabung menjadi member. Biasanya setiap calon pengguna CEX diharuskan untuk menyerahkan beberapa data, seperti: email, nomor HP, nama asli, kartu identitas, dan bukti foto terbaru memegang kartu identitas legal.
Pertukaran uang digital yang tergolong dalam kategori CEX di Indonesia salah satunya ialah Indodax. Dan, mungkin akan ada banyak lagi nanti. Namun, di luar dari pada Indonesia, lebih dari cukup, seperti: Houbi, Kraken, Hitbtc, Hotbit, Bitfinex, Binence, dan banyak lagi yang tentunya tidak dapat saya utarakan semua di sini.
Centralized exchange, karena diatur oleh badan hukum, maka setiap member dapat melakukan deposit mata uang fiat langsung dari rekening bank atau kartu debit. Begitu pun sebaliknya jika hendak menarik dana.
Dex
Dex adalah singkatan dari Decentralized Excahngae, artinya alat pertukaran uang digital yang tak terpusat; tidak diatur dan tidak terikat oleh badan hukum. Pada DEX, untuk menggunakannya, hanya butuh mendaftar menggunakan email, atau nomor telepon saja, setelah melakukan konfirmasi pendaftaran, Anda sudah bisa mengoperasikannya. Tidak ada lagi proses KYC. Akan tetapi, Anda butuh yang namanya dompet pribadi untuk disambungkan ke akun DEX. Setelah dompet pribadi berhasil tersambung dengan akun DEX, maka Anda bisa melakukan transaksi jual/beli aset digital menggunakan mata uang digital yang berlaku pada pertukaran terdecentralisasi tersebut.
Bagaimana untuk mengisi saldo dan menarik dana?
Karena DEX tidak dikontrol oleh siapa pun, baik individu maupun pemerintah, maka tentu tidak ada mata uang fiat. Pengguna DEX tidak bisa melakukan deposit menggunakan Rupiah dan Dollar.  Mata uang yang beroperasi pada DEX, hanyalah mata uang digital. Jika kita hendak menggunakan Rupiah, kita butuh token IDRT dan bila ingin menggunakan Dollar, maka kita menggunakan stabile coin, seperti token: USDT, USDC, TUSD, DAI, dan ada banyak lagi yang luput dari pengamatan saya.
Untuk menggunakan DEX, terlebih dahulu Anda harus deposit sejumlah uang ke akun CEX, dan lalu membeli uang digital di sana, kemudian menyimpannya di dalam dompet pribadi, lalu dari dompet itu disambungkan ke akun DEX. Setelahnya, Anda bisa langsung menukar mata uang digital Anda dari dalam dompet pribadi.
Andaikan Anda telah untung banyak, aminn, yang diperoleh dari trading menggunakan akun DEX, maka Anda pun kembali mengirimnya ke akun CEX dan kemudian dari akun CEX ditukarkan ke mata uang fiat, terakhir tarik ke rekening bank.
Jika begitu ribetnya kenapa harus menggunakan DEX?
Ya betul juga sih. Akan tetapi, trading menggunakan DEX, keuntungannya, kita bisa mengontrol aset yang kita miliki dalam dompet pribadi, atau tanpa harus menyimpannya dana di dalam exchange. Jadi tidak ada resiko tempat pertukaran uang digital itu dibajak atau bangkrut. Contoh DEX yang bisa kita gunakan IDEX, dan lain-lainnya yang tak bisa saya sebutkan semua dan Anda bisa melihatnya di sini Ethereum Dex.
Dex Exchange Protocol

Decentralized Exchange Protocol merupakan turunan dari DEX, atau dengan kata lain, DEX Protocol memiliki semua kelebihan dari pada DEX dan ditambah beberapa tambahan fitur yang menarik, seperti: pengguna dapat meminjam dana untuk diperdagangkan dengan jaminan aset collateral; pengguna juga dapat menyimpan asetnya sebagai bentuk investasi dengan bunga yang kompetitif; dan pengguna tidak perlu registrasi emai dan nomor HP. Yang paling menari dari DEX Protocol dibanding dengan DEX ialah pertukaran uang digital yang open sorce dalam satu jaringan. Misalnya, DEX Protocol dapat menggabungkan order beli dan jual dari semua DEX yang berbasis Etehereum blockchain.
Contoh: Order book beli atau jual dari DEX 1, DEX 2 dan DEX dapat dieksekusi oleh pengguna DEX Protocol. Itulah yang menyebabkan order book di DEX Protocol lebih besar dari pada DEX biasa. Di sisi lain dapat mengimbangi perbedaan harga dari DEX satu dan DEX yang lainnya. Contoh Dex Protocol yang bisa digunakan: dYdX dan lainnya yang berbasis oxProtocol.
Hydro Protocol
Hydro Protocol juga merupakan Decentralized Exchange.  Semua kelebihan dari pada DEX Protocol ada pada Hydro Protocol. Yang tak kalah canggihnya, jika DEX Protocol dapat menyatukan order book dari berbagai DEX yang ada, maka Hydro Protocol bisa menyatukan order book dari semua exchange di dunia, baik CEX, DEX, maupun DEX Protocol.
Ketika pengguna CEX, DEX, dan DEX Protocol membuat pesanan beli atau jual, maka pengguna Hydro protocol dapat melihat pesanan itu di aplikasinya dan tentu saja dapat mengeksekusinya. 
Kesimpulannya, jika order book baik jual maupun beli  di jaringan DEX Protocol besar, maka order book jual dan beli di jaringan Hydro Protocol lebih besar lagi, bahkan bisa dibilang tanpa batas. Contoh Exchange berbasis Hydro Protocol: DDEX 
Kesimpulannya: Untuk mengunakan DEX, DEX Protocol, dan Hydro Protocol, Anda terlebih dahulu harus menggunakan akun CEX. Anda bisa deposit uang fiat ke akun CEX, lalu membeli mata uang digital, kemudian mengirimkannya ke dompet pribadi, dari dompet pribadi, Anda bisa memperdagangkan uang digital itu di jaringan ecxhange berbasis DEX, DEX Protocol, dan Hydro Protocol.
Dan begitu pun ketika Anda mendapatkan keuntungan selama trading menggunakan DEX, DEX Protocol, dan Hydro Protocol, maka Anda pun kembali mengirim mata uang digital itu ke akun CEX untuk ditukarkan menjadi mata uang fiat, dan terakhir menariknya ke rekening ofline.
Manakah yang lebih baik dari keempat kategori exchange di atas?
Semua memiliki kelebihan.  Misalnya CEX, kelebihannya Anda bisa menyetor dan menarik uang tunai dari sana. Sementara DEX, DEX Protocol dan Hydro Protocol, tidak bisa mencairkan uang, langsung dari aplikasi trading.
Kalu CEX data Anda harus lengkap, sementara di DEX, DEX Protocol dan Hydro Protocol tidak perlu melakukan KYC, spesialnya untuk pengguna DEX Protocol dan Hydro Protocol sama sekali tidak memerlukan data pribadi seperti email dan nomor telepon.
Mana yang paling aman untuk digunakan?
Tidak ada. Semua tingkat keamanan sama. Apapun dan bagaimanapun bentuk software yang diciptakan oleh manusia di muka bumi ini, jika dia teledor dan ternyata software itu diretas orang jahat, maka semua jadi hancur. CEX bisa saja diretas, DEX bisa juga diretas, DEX Protocol juga bisa diretas, dan bahkan Hydro Protocol sekali pun bisa juga diretas.
Dalam dunia blockchain, resiko memang tinggi, tetapi keuntungannya juga tinggi.  Anda perlu berhati-hati dan harus mampu mengelola dana Anda sendiri. Oleh karena itu, tidak disarankan menyimpan dana di platform trading jika Anda ragu akan tingkat keamanannya. Terus bagaimana cara mengamankan aset? Pakai dompet pribadi!
Apakah dompet pribadi bisa diretas?
Bisa, kalau Anda memberikan kunci rahasianya kepada orang lain. Menurut hemat saya, dompet pribadi adalah tempat paling aman untuk menyimpan aset digital.
Jika kita menyimpan aset terlalu lama di akun CEX, DEX, DEX Protocol maupun Hydro Protocol, dan bila aplikasi itu diretas, maka hilanglah uang kita. Oleh sebab itu, spesialnya untuk Anda yang niat berinvestasi pada aset digital, jangan pernah lupa untuk mengamankan investasi Anda dalam dompet pribadi. Insya Allah, jika Anda tidak memberikan akses kepada orang lain maka tidak da yang bisa mengakses dompet Anda. Dan jika Anda menggunakan dompet pribadi, jangan sampai hilang atau lupa kunci aksesnya! Karena tanpa kunci akses ke dompet Anda, maka tentu Anda pun tidak akan bisa mengambil aset Anda.
Baiklah, semoga penjelasan pada bab ini, Anda sudah semakin paham cara kerja aset digital.
OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter