-->

Aba-aba mooring line di kapal

Posting Komentar


Sebagai pelaut atau calon pelaut yang akan bekerja di kapal luar negeri, sudah seharusnya Anda paham tentang tatacara pengorderan tali di mooring dek. Ya, mungkin tidak ada masalah jika Anda bekerja di Indonesia saja, tapi bagaimana jika ada tawaran bekerja di luar negeri?
Sebaiknya berpikirlah!
Profesi pelaut adalah jalan yang amat baik untuk menjelajahi dunia. Tentunya, untuk mencapai itu, Anda kudu bekerja di luar negeri. Oleh karenanya, mulai dari sekarang—atau sebelum bercita-cita untuk bekerja di luar negeri—sebaiknya Anda memahami aba-aba mooring line. So, ketika ada tawaran bekerja di kapal berbendera luar negeri, Anda tidak ragu lagi. Atau, setidaknya, ada isilah di kepala. Tidak buta-buta amat. Speak by my self, when i was the first time at the ship. Hehehe.
Yah, dulu saat pertama kali admin berada di Kapal Pesiar. [Cieee... cie. Hahah.] Iya... kan admin pernah bekerja di kapal pesiar, toh!
Gambar dari: www.riggingandsails.com
Saat itu, well, saat pertama kali admin berada di kapal, semua terasa baru, terasa aneh, terasa admin yang paling bodoh di kapal. Padahal, admin pernah bekerja di kapal loh, sebelumnya—di Indonesia, tapi. Dan nyatanya admin tidak tahu apa itu winch.
Dan di Indonesia—tentu Anda tahu—officer, paling bilang “Hibob” dan “Area”, atau kalau dia sudah panik, akan teriak: tarik, sambil menunjuk talinya.
Lah, Admin... dah kelewat batas, Min!
Tidak. Admin pernah kerja di kapal Indonesia, loh. Tak jarang admin mendapatkan aba-aba rancu. Benar!
Nah, tentu saja berbeda ketika berada di kapal luar negeri yang officer-nya orang luar negeri. Bahasa mereka tentu menggunakan bahasa Inggris. Dan ya, bahasa Inggris itu pun, bukan bahasa sehari-hari.
Contohnya, slack dan heave; lepas dan tarik.
Kan, tidak ada orang yang pandai berbahasa Inggris menggunakan kata slack ketika meminta untuk mengulurkan tali. Paling bilang: give away, atau give them more.
Dan heave, tentu dalam bahasa sehari-hari—dalam bahasa Inggris—kita selalu menggunakan kata: pull untuk artian tarik.
Jadi, intinya, Anda calon pelaut luar negeri, memang sudah saatnya memahami bahasa mooring line sebelum berada  di kapal luar negeri.
Baiklah, ke inti aja ya! Udah terlalu banyak admin mengoceh di atas. Hehehe.
Aba-aba mooring line—dari perwira di anjungan kepada perwira di mooring dek—yang umum digunakan ketika sedang beroperasi, bentuknya seperti berikut:
Stand by for letting go; persiapan untuk lego atau persiapan untuk melepas tali.
Nah, ketika mendengar aba-aba seperti ini seharusnya Anda sebagai kru yang bertugas; tahu posisi. Tahu di mana seharusnya berada.
Andaikan baru pertama kali di kapal, jangan panik! Sebaiknya banyak bertanya, di mana posisi Anda ketika pengoperasian mooring line berlangsung. Jangan berdiri dan mematung; tidak tahu bekerja. Oke?
Single up fore and aft; sisakan satu tali depan dan tali belakang.
Aba-aba seperti ini, menyisakan tali spring depan dan belakang. Harusnya Anda tahu, winch yang mana hendak dioperasikan.
Jangan ketika mendengar aba-aba seperti itu, Anda berdiri di winch untuk spring. Kalau ketemu senior yang ngomongnya kasar, tentu dia akan meneriaki dengan nada menghujat. Dan Anda akan terlihat sangat bodoh di kapal, jika kejadiannya seperti itu.
Let go your head line; lego atau lepaskan tali tros depan.
Biasanya, perwira yang bertugas—di mooring dek—akan meminta slack the head line atau slack away the head line. Artinya, area atau lepaskan tali tros depan.
Ketika talinya telah dilepaskan oleh long shore man (petugas pelabuhan) di darat; tali telah berada di air, maka tentu perwira akan meminta kru untuk menghibob talinya dengan aba-aba: heave the head line atau heave away the head line.  Yang artinya, hibob tali tros depan.
Let go your stern line; lepas tali tros belakang.
Fore, let go your breast line; lepas tali breast, atau aba-aba dari perwira di mooring dek akan terdengar seperti ini: slack away breast line—untuk mooring dek depan.
Kemudian, setelah tali dilepas, maka sudah otomatis Anda akan dimintai untuk menghibobnya atau dalam bahasa mooringnya: heave away the breast line. Atau, hibob the breast line.
Aft, let go your breast line; slack away breast line yang artinya lepaskan tali breast, untuk mooring dek belakang.
Fore, let go your spring line; lepaskan tali spring—mooring dek depan.
Yap, ketika tali sudah dilepas, maka tali akan segera dihibob dengan aba-aba dari perwira atau orang yang memberi instruksi.
Aft, let go your spring line; slack away spring line atau lepas tali spring—mooring dek belakang.
Tadi itu adalah aba-aba yang biasanya berlaku di kapal, pada umumnya.
Dan, ada juga aba-aba yang sering admin dapati di kapal yang bentuknya seperti ini:
Fore/aft, two and one; permintaan untuk menyisakan dua tali depan dan satu tali belakang; dalam bahasa sehari-hair: dua satu. Yang mana, dua tali depan; berarti satu tali tros satu tali breast, dan satu tali spring.
Fore and aft, single line atau single up; sisakan satu tali spring depan dan belakang.
Atau, kadang dari tali  “Dua satu”, aba-aba yang datang dari anjungan terdengar seperti ini:
For and aft let go all; depan dan belakang, semua tali dilepas.  Berarti, mooring dek depan dan belakang, lego semua talinya.
Oke, jadi seperti itulah kira-kira aba-aba di mooring dek. Jika berada di kapal—untuk yang pertama kali ini—sebaiknya Anda pahami dulu; yang mana tali spring, yang mana tali breast, dan yang mana tali tros (head and stern line).
Setelah itu, Anda akan paham jika ada order dari anjungan; di mana seharusnya berdiri dalam keadaan stand by.
Jangan karena tidak ada pengetahuan sedikit pun, permintaan perwira di anjungan untuk “let go the extra line”, Anda memojok di winch untuk tali spring. Jangan seperti itu! Dengarkan aba-aba, dan bergerak sesuai komando, tanpa harus diteriaki. Okay?
Oyah, biasanya sebelum beroperasi di mooring dek, akan ada briefing. Sebaiknya Anda jangan telat ke mooring! Jadi, Anda tidak ketinggalan untuk informasi penting yang disampaikan perwira. Biasakan on time, yang artinya: datang sebelum waktunya. 
Lah, kok protes?
[Hehehe.]
Jangan lupa untuk berlangganan artikel! Siapa tahu, ke depannya admin punya artikel menarik untuk Anda baca. Dan, ya, dengan berlangganan artikel melalui email, Anda akan mendapatkan email dari blog ini secara otomatis ketika admin menulis artikel terbaru. Yaaaah... betul, Anda hanya mendapatkan notifikasi jika admin punya artikel terbaru.

Terima kasih semoga dapat bermanfaat. Dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter