“Kata gagal bukanlah untuk
pelaut; pelaut adalah orang sukses!”
- |
Jangan hiraukan ocehan
orang yang lagi viral diluar sana; orang-orang yang tidak punya nyali. Mereka itu
hanyalah pecundang, yang mengatasnamakan dirinya sebagai pelaut dan berusaha menjatuhkan martabat pelaut. Sobat bukanlah golongan dari mereka!
Oleh karena itu,
buktikanlah!
Sudah harga mati cita-cita
dan impian harus digapai. Jangan kendor!
Jangan terobsesi dengan kurangnya lapangan kerja! Tuhan Mahatahu. Dia tentu
tahu di mana seharusnya sobat mengais rezeki. Jadi bersabarlah dan berdoa.
Percaya pada nikmat dan karunia-Nya.
“Hari ini memang terasa
sedikit lebih sulit, tetapi esok sobat akan merasakan hasilnya.”
Seperti dalam perkataan
Bang Haji Roma Irama dalam lagunya yang mengatakan: berakit-rakit ke hulu,
berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Sebenarnya cukup simple
untuk menjadi pelaut sukses. Hanya perlu ini: skill dan sertifikat.
Skill apakah itu?
Ya, ada dua skill yang dibutuhkan.
Pertama; skill keterampilan.
Tentunya sobat wajib memiliki skill keterampilan sebagai
seorang pelaut. Jika masih pemula, harusnya punya sedikit bekal.
Pelajaran di tempat pengambilan sertifikat itu sebenarnya berguna semua. Jadi bersungguh-sungguhlah dalam mengikuti diklat. Walau tak dapat dipungkiri,
banyak pelaku training di lembaga tidak memperhatikan materi. “Asalkan
sertifikat ada!” Begitu katanya.
Ya, mungkin saja nilai atau hasil ujian di
tempat training tidak ada pengaruhnya dengan sertifikat. Bahkan, dosen tidak
terlalu mementingkan nilai yang dicapai. Akan tetapi, apakah sobat tidak
mengingat Yang Mahatahu?
Tuhan yang bisa memberikan
nilai dan dapat menilai kemampuan setiap insan. Setiap kemampuan dan kepribadian seseorang selalu dinilai
oleh-Nya. Dan Dia tahu ke mana harusnya diletakkan kemampuan yang dimiliki
setiap manusia. Oleh karena itu, Dia selalu menempatkan seseorang untuk
bekerja pada porsi-nya masing-masing.
Jadi, tekunlah membangun
skill!
Yang kedua; skill bahasa
Inggris.
Sobat harusnya memiliki skill bahasa Inggris. Banyak pelaut mimpinya ini-ono, maunya kapal ini-itu, tapi
dirinya tidak mengusahakan.
Maksudnya tidak
mengusahakan?
Contoh:
Pelaut yang ingin bekerja
di kapal tanker, kapal pesiar, kapal tag bout yang beroperasi di Arab sana. Dengan alasan, pernah dengar, kerja di kapal
demikian, gaji gede.
Benar! Gaji memang gede.
Dan, sobat bisa saja bekerja di sana, tapi balik lagi, semua bergantung dengan
usaha dan ridho Ilahi. Bagaimanapun, mukjizat Ilahi hanya akan menghampiri orang
yang punya usaha.
Jadi, usaha apa yang perlu
dilakukan agar impian bisa dicapai?
Yap, sobat harusnya
mengusahakan semua yang dibutuhkan:
1. Sobat wajib punya
sertifikat yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan yang diidam-idamkan. Jika
perusahaan idaman meminta sertifikat ini dan itu, sudah seharusnya sobat menyiapkannya terlebih dahulu.
Jangankan perusahaan yang
besar di jagad ini. Admin saja yang belum punya perusahaan, jika ingin
mempekerjakan seseorang, admin harus menyeleksi terlebih dahulu. Apakah orang
yang akan admin rekrut sesuai kriteria? Itu admin. Apatah lagi dengan perusahaan
yang sobat bidik.
2. Sobat harusnya punya
skill yang diperlukan perusahaan. Misalnya, perusahaan tersebut memerlukan skill
bernavigasi yang handal. Ya, sobat seharusnya bisa meyakinkan bahwa, sobat itu
memang punya skill yang dibutuhkan.
Jangan: “ijazah dan
sertifikat tingkat dewa, tapi skill tingkat hamba.”
Haha, aneh rasanya mendengar:
ijazah tingkat dewa tapi skill tingkat hamba.
Dan, apabila perusahaan
membutuhkan skill bahasa Inggris yang bagus. Yap sudah diwajibkan bagi sobat
untuk mengusahakan.
Jangan sampai hanya karena
tidak bisa berbahasa Inggris pekerjaan yang diimpikan lenyap.
Menurut pengamatan admin: kira-kira hanya
10% pelaut Indonesia yang bisa berbahasa Inggris.
Itu artinya, hanya 10
persen pelaut Indonesia yang bisa bekerja di perusahaan yang berbendera luar negeri. Yang katanya
gaji gede.
Hem! Benar itu, mah.
Admin saja yang bekerja di
kapal pesiar dengan posisi able body (AB), gaji admin paling sedikit 15 juta
perbulan. Atau bergantung dari pertukaran uang dan hari libur di kapal.
Rata-ratanya gaji admin di kapal sekitar $1200 perbulan. Artinya bila dikalikan
13000 x 1200 = 15.600.000
Gede toh?
Gimana tertarik?
Jangan hanya tertarik! Sobat
harusnya mengusahakan! Jadilah pelaut yang bisa berbahasa Inggris. Saingan
hanya 10%, loh. Dibanding jika sobat ingin bersaing di Indonesia saja, sobat
harus bersaing dengan 90 persen pelaut yang lagi butuh pekerjaan.
Terus, banyak yang mengeluh
katanya pelaut tidak ada lapangan kerja.
Bukannya tidak ada lapangan
kerja, tapi sobat harus ngantri terlebih dahulu.
Misalnya ada 10 perusahaan
yang mempekerjakan masing-masing 100 orang per perusahaan. Jadi kesepuluh
perusahaan itu hanya mempekerjakan 1000 orang. Itu sangat kecil.
Tentu sobat tahu bagaimana
ramainya pelaut di lembaga pendidikan, toh? Sudah jelas terbaca bahwa melihat
banyaknya pelajar di lembaga pendidikan tentu akan membuat lapangan pekerjaan
semakin kecil dan jumlah calon pelamar kerja kan terus membengkak.
Degan keadaan demikian,
bila hendak bekerja, sobat harus menunggu orang lama turun dari kapal terlebih
dahulu baru bisa digantikan. Sobat harus menunggu orang lama berhenti menjadi
pelaut baru bisa masuk di perusahaannya.
Berbenda jika sobat berada
di lingkaran 10%, itu. Pelaut yang bisa berbahasa inggris. Pelaut yang gajinya
gede, katanya sih. Admin hanya bisa menjamin diri admin pribadi.
Ok?
Ok?
Karena gaji gede, banyak pelaut
yang bertaraf internasional memilih cepat-cepat membangun usaha dan berhenti
melaut. Karena, dengan banyaknya yang berhenti, akan membuat lapangan kerja selalu
tersedia.
Kenapa
lowongan kerja di perusahaan asing selalu tersedia? Karena orang luar negeri, rata-rata tidak mau jadi pelaut. Bahkan, karena tidak adanya orang yang mau menjadi
pelaut, di negeri luar sana, pelajar yang ingin sekolah pelaut dibiayai oleh pemerintahnya
hingga master. Hingga master loh, sobat!
Itu artinya, kesempatan
untuk bekerja diluar negeri sangat besar. Namun, satu kunci untuk semua: sobat
harus punya kemampuan berbahasa Inggris.
Agen pencari
tenaga kerja pelaut untuk bekerja di kapal asing, selalu menyeleksi pelaut
yang bisa berbahasa Inggris saja yang diterima.
Itu artinya, pelaut yang
bisa berbahasa Inggris selalu disaring dari awal. Dari pintu masuk!
Lihatlah, dari 10% itu,
disaring lagi! Sudah otomatis, membuat persaingan semakin runcit, tipis.
Berbeda dengan pelaut yang
90%. Alias pelaut yang tidak bisa berbahasa Inggris. Siapa yang banyak cas’na
itu yang naik ke kapal. Betul tidak?
Kesimpulan:
Jika hendak menjadi pelaut
yang sukses. Jika hendak bekerja sesuai
impian, harusnya sobat memiliki sertifikat dan skill
Karena skill tanpa
sertifikat sama saja nol. Sertifikat tanpa skill juga sama saja nol.
Oleh karena itu, miliki
keduanya dan terbanglah! Tidak perduli memilih jalan mana. Kita satu tujuan, harus sukses sesuai yang dicita-citakan. Di Indonesia atau pun di luar
negeri, yang penting berhasil judul’na.
Ok?
Cukup sekian hari ini,
semoga dapat menyadarkan. Dan, sobat-sobat pelaut, kembali meraih mimpi.
Salam sukses. Jangan lupa
berlangganan melalui email, agar sobat tidak ketinggalan dengan postingan
berikutnya.
Posting Komentar
Posting Komentar