-->

Cara analisis teknikal pada koin Ethereum

Posting Komentar
Di bab sebelumnya--tempat terpercaya untuk membeli koin Ethereum hanyalah di Indodax--saya telah menjelaskan mengenai Indodax secara singkat. Dan, saya mengangap bahwa, Anda sudah memahami dan melihat-lihatnya, betul? Saya harap pun Anda telah membuat akun.
Oke, saya anggap saja akun Anda ready untuk melakukan pembelian dan penjualan Ether, boleh? Namun, sebelum melangkah ke tahap pembelian pertama Anda, ada baiknya pelajari terlebih dahulu mengenai analisis teknikal.
Apa itu analisis teknikal?
Analisis teknikal adalah cara seseorang meneliti pergerakan sebuah pasar aset digital menggunakan grafik atau umumnya disebut chart. Menganalisa pergerakan pasar aset digital memang membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Kenapa? Ya, bisa saya kategorikan bahwa, ilmu analisis untuk memahami grafik pasar aset digital merupakan ilmu pengetahuan tidak pasti.
Seberapa cermat pun seseorang dalam menganalisa pasar aset digital, semuanya tidak ada yang bisa menjamin atau memberikan keakuratan harga pada sebuah aset. Hanya saja, dengan melakukan analisa menggunakan grafik, sedikit banyak kita dapat memprediksi pergerakan harga pasar aset digital selanjutnya dalam periode tertentu.
Seperti pada koin ETH yang kita tahu bahwa, pergerakan harganya sangat fluktuasi. Oleh karena itu, memang diperlukan kecermatan untuk melakukan analisis teknikal yang matang. Karena dengan analisis teknikal yang matang, maka Anda tidak akan takut menghadapi pasar ETH tersebut.
Jadi, sebaiknya pahami dulu, kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual. Caranya? Ya, tentunya dengan beberapa bantuan indikator yang biasa  digunakan oleh para trader.
Terlebih dahulu, kunjungi www.indodax.com, lalu klik marketplace, dan kemudian pilih aset digital yang bersimbol ETH. Hem, buku ini spesial membahas tentang Ethereum, kan? Jadi saya akan memandu Anda untuk koin itu saja, dan mungkin bersama dengan koin atau token pasangan terbaiknya
cara menganalisa pergerakan pasar ethereum
...

Klik bagian marketplace! Dan, layar Anda akan berubah seperti berikut:
List of ethereum
...
Kemudian, klik bagian ETH, atau yang saya beri tanda. Dan, layar Anda akan menjadi seperti ini:
ether grafik
...
Pada gambar di ataslah yang dimaksud dengan chart alias grafik. Grafik di atas merupakan grafik utama yang ada di platform Indodax. Tampilannya memang terlalu sederhana. Pada grafik itu, terdapat balok-balok kecil berwarna merah dan hijau. Merah artinya banyak orang yang menjual, dan hijau artinya banyak orang yang membeli. Balok-balok itu umumnya disebut sebagai candel atau dalam bahasa Indonesianya ialah lilin.
Di keseharian, lilin yang sering digunakan ketika mati lampu terdapat sebuah sumbu, kan? Nah, candel pada grafik pun terdapat sebuah sumbu yang biasa disebut sebagai shadow.
Jika sumbunya atau shadonya ada di atas, disebut sebagai upper shadow. Artinya, waktu itu terdapat banyak orang yang membeli hingga harga tertinggi, tetapi kemudian ada juga  sebagian orang yang menjual hingga periode satu candel ditutup. Jadi, harga yang bergerak naik tadinya, kembali turun, dan meninggalkan jejak yang berupa garis kecil. Jejak inilah yang disebut shadow, atau sumbu.
Nah, bagaimana jika sumbunya ada di bawah? Jika sumbu ada di kaki candel, maka disebut sebagai lower shadow atau sumbu bagian bawah. Pada sumbu bagian bawah terbentuk karena tadinya, ada banyak orang yang menjual, tetapi sesaat kemudian, kembali banyak orang yang membeli. Pertama-tama candel itu berwarna merah saat harga pembuka, namun karena kembali ada banyak orang yang berdatangan membeli—sebelum periode satu candel berakhir—terbentuklah candel merah merangkak naik hingga melewati harga pembuka di periode itu. Dan kemudian, candel merah tadi berubah menjadi hijau setelah melewati harga pembuka. Dari pertukaran itu atau dari merah ke hijau meninggalkan jejak di kaki, sebagai lower shadow, atau sumbu bagian bawah.
Bagaimana jika candelnya tidak berubah warna? Itu artinya candel telah tertutup sebelum melewati harga pembukaan.
Contoh:
Harga pembukaan ETH ialah 3 juta. Ketika ada banyak orang yang membeli, maka candel akan naik dan berwarna hijau. Jika candel dibuka dengan harga 3 juta, kemudian banyak orang yang menjual, maka harga akan turun dan yang tercipta adalah candel warna merah.
Shadow terbentuk jika harga bergerak naik dari 3 juta hingga 4 juta, tetapi di puncak harga, atau di 4 juta, harga kembali turun menjadi 3 juta lima ratus, maka terbentuklah upper shadow atau sumbu pada harga 4 juta hingga 3 juta lima ratus.
Sedangkan jika harga bergerak turun dari 3 juta menjadi 2 juta, dan sebelum periode satu candel berakhir, kembali banyak orang membeli hingga harga bergerak naik menjadi 2 juta lima ratus, maka di perjalanan candel itu—di kisaran harga 2 juta ke 2 juta lima ratus—akan terbentuklah lower shadow atau sumbu bawah.
Dengan melihat grafik setiap hari, lama kelamaan Anda akan mahir dan jeli membacanya.
Apakah dengan memahami grafik simpel itu sudah bisa dijadikan acuan untuk membeli? Belum!
Sebelum membeli sebuah aset digital, diperlukan analisis yang lebih mendetail lagi. Karenanya, grafik utama platform Indodax tidak memeilki pendukung atau alat alternatif yang dapat digunakan untuk melihat kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual, maka diperlukan advenced chart, atau klik pada area kanan chart utama di Indodax, atau seperti pada gambar berikut:
...
Setelah anda membuka bagian advenced chart, akan terbuka jendela baru yang tampilannya seperti pada gambar di bawah:
...
Pada gambar di atas, ada beberapa poin yang perlu dipelajari. Misalnya, di bagian atas ada ETHIDR, artinya pasangan ETH dan Rupiah. Di sebelahnya ada nomor 15, yang berarti kurung waktu atau dalam bahasa Inggrisnya ialah time frame, pada periode satu candel.
Time frame ini menceritakan setiap satu candel tercipta membutuhkan waktu selama lima belas menit. Tentu saja Anda bisa mengubahnya sesuai kebutuhan.
Jika misalnya, Anda memutuskan untuk membeli dan segera menjualnya ketika harga bergerak naik, bisa membuka tampilan chart-nya dalam kurung waktu 15 menit. Klik aja pada bagian panah atau seperti pada gambar berikut:


Satu menit
Satu menit biasanya digunakan untuk melihat pergerakan harga yang lebih cepat. Andainya, Anda berniat untuk trading, Anda bisa menggunakan time frame atau kurung waktu satu menit. Kenapa? Di time frame satu menit akan terlihat jelas, perubahan candel-nya. Jadi, kita bisa cepat mengambil keputusan bila diperlukan.
...


Lima menit
Lima menit, juga bisa digunakan untuk trading atau melakukan aktivitas jual dan beli aset digital dalam kurung waktu yang singkat.
Saya biasanya mengubah time fram pada chart menjadi satu menit ketika hendak membeli. Dan, pada saat pembelian berhasil, kembali saya mengubah tampilan chart-nya menjadi 5 menit. Kenapa? Dengan mengubah periode time fram menjadi lebih lama, saya juga menjadi lebih berani bertahan di pasar lebih lama. Alasannya, karena tampilan satu menit akan terlihat perubahan warna candel-nya yang amat mencolok, baik merah maupun hijau. Di bawah ini adalah tampilan chart lima menit.
...
Lima belas menit
Tampilan chart lima belas menit, biasanya saya gunakan untuk bertahan menunggu pergerakan pasar yang sedang uptren alias bergerak naik. Kenapa harus menggunakan tampilan 15 menit? Karena dengan tampilan 15 menit, area penjualan dapat saya pantau dan mencoba membuat analisis posisi titik aman untuk menjual kembali.
...
Kesimpulannya, tampilan 1, 5, dan 15 menit, biasa digunakan untuk day trading. Oke, sekarang terserah Anda hendak menampilkan grafik seperti apa. Yang jelasnya, lakukan pendekatan terlebih dahulu pada grafik pergerakan harga pasar. Semakin dekat kita menganalisa grafik, maka semakin paham kita dengan pergerakan pasar. Jika pasar dipahami, tentu untuk memprediksi harga dan memutuskan untuk membeli dan menjual akan terasa simpel.
Satu jam
Tampilan satu jam, cocok untuk trader sekaligus investor jangka pendek. Dengan grafik satu jam, Anda bisa memutuskan kapan untuk menjual dan kapan bisa membeli aset untuk disimpan pada satu periode tertentu.
...
Empat jam, satu hari, dan satu minggu
Tampilan empat jam, satu hari, dan satu minggu, bisa digunakan jika ingin meneliti seberapa jauh pergerakan saham atau aset digital tersebut sejak berada di pasar global. Seandainya Anda adalah model investor jangka panjang, maka tampilan chart 4 jam pas untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual.
...
Itulah tadi gambaran kecil dari time frame (kurung waktu) sebuah chart. Anda bisa meneliti sendiri, tampilan manakah yang sesuai dengan kepribadian Anda.
Bar stail
Bars stail ini pun bisa diganti sesuai keinginan. Dengan mengklik bagian panah akan muncul gambar seperti berikut
...
Di area bar stile, Anda bisa mengubah tampilan chart dari bar, menjadi candel, line, area atau lembah, dan haikin ashi. Di samping bar stail, ada yang berbentuk gear, yang artinya, pengaturan chart. Namun, tidak ada yang perlu diubah di situ. Karena sudah diatur sebagus mungkin oleh developer chart untuk tampilan default grafik itu. Akan tetapi jika Anda hendak mengubahnya, silakan dicoba.
...

Ok, di sampingnya lagi, ada yang berbentuk seperti sinyal HP. Lambang itu disebut sebagai indicator.
...
Di bagian indcator ini terdapat 70 indicator yang bisa digunakan. Dan, untuk menjelaskan ketujuh puluh itu, saya tidak mampu. Mohon maap, hehhe. Lagi pula saya juga tidak menggunakan semuanya, kok. Hanya ada 4 indicator yang selalu saya gunakan, yaitu: Moving Evereg, Parabolic Sar, RSI (Relative Strang Index), dan Stochestic.
Jika menguasai keempat indicator tersebut, akan sedikit banyak membantu Anda untuk menghadapi pasar, insya Allah.
Indicator Moving Everege.
Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Dalam statistik, moving average adalah perhitungan untuk menganalisis poin data dengan membuat serangkaian rata-rata dari himpunan bagian yang berbeda dari kumpulan data lengkap. Ini juga disebut moving average atau rolling average dan merupakan jenis filter respon impuls terbatas. Wikipedia (Inggris)
...
Moving everege ini di tandai dengan adanya garis biru yang bergerak mengikuti candel. Moving everege biasa disingkat menjadi MA. Moving everege adalah garis rata-rata pada harga pasar di periode tertentu atau sesuai dengan kurung waktu yang digunakan.
Moving everege cukup baik untuk kita jadikan patokan sinyal beli dan jual. Miasalnya, jika garis MA berada di bawah candel, waktunya membeli. Atau bisa dibilang uptren dimulai. Dan ketika garis MA berada di atas candel, waktunya untuk menjual. Atau disebut sebagai downtren dimulai
Akan tetapi, apakah hanya dengan moving everege kita sudah bisa yakin untuk membeli?
Bisa sih sebenarnya, tapi perlu adanya kewas-wasan. Karena hanya dengan satu indicator saja, maka keraguan di dalam hati masih terlalu besar. Oleh karena itu, diperlukan indikator lain.
Indicator Parabolic Sar.
Parabolic SAR (SAR=stop and reverse; dalam bahasa Indonesianya, yaitu berhenti dan berbalik) adalah salah satu indikator dalam analisis teknis. Metode ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder, Jr, dalam bukunya yang berjudul "New Concepts in Technical Trading Systems", guna menemukan gejala (trend) dalam harga pasar suatu saham atau sekuriti yang dapat digunakan sebagai indikator dengan tujuan membuat order penghentian kerugian (stop loss order) berdasarkan gejala harga yang berada di antara rentang kurva parabolik selama gejala yang tampak amat kuat.
Konsep Parabolic SAR ini berasal dari suatu pemikiran bahwa waktu adalah musuh, dan kecuali sekuriti tersebut dapat tetap menghasilkan keuntungan lebih banyak maka harus dilikuidasi. Indikator ini bekerja dengan baik dalam kondisi tren pergerakan harga, namun dalam tren dimana tidak terdapat pergerakan harga (tren datar) maka menjadi kurang bermanfaat. Sumber Wikipedia.
Parabolic Sar ini bertujuan untuk memberikan sinyal beli maupun jual, oh itu sudah pasti.  Seperti pada ulasan di atas menjelaskan bahwa, waktu adalah musuh. Semakin lama Anda berada pada sebuah pasar, maka akan terjadi dua kemungkinan; Anda akan untung banyak, atau Anda akan rugi banyak. Oleh sebab itu, untuk melakukan trading maupun menjadi investor pada sebuah aset, sebaiknya Anda selalu memperhitungkan waktu. Dampak apa yang akan terjadi jika Anda bertahan, dan dampak apa yang akan terjadi jika Anda memutuskan untuk keluar dari pasar atau menjual aset.
...
Ciri-ciri Parabolic Sar ialah indicator-nya berbentuk titi-titik. Jika titik pertama muncul di bawah candel, waktunya untuk membeli, jika titik pertama muncul di atas candel, maka waktunya untuk menjual. Gampang, toh? Kemunculan titik pertama pun bisa dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan pasar selanjutnya. Jika titik pertama yang muncul, berada di bawah candel dan posisinya agak jauh dari candel, kemungkinan pasar akan bergerak datar alias jenuh, begitupun sebaliknya. Jika titik pertama yang muncul sangat dekat dengan ujung candel, maka ada dua kemungkinan; bila titik pertama di atas candel tren akan jatuh, sedangkan jika titik pertama berada dekat dari kaki candel maka akan terjadi uptren
Indicator RSI
Indeks Kekuatan Relatif atau lebih dikenal dengan nama Relative Strength Index (RSI) adalah suatu osilator yang digunakan dalam analisis teknis untuk menunjukkan kekuatan harga dengan cara membandingkan pergerakan kenaikan dan penurunan harga.
Metode RSI ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder dan diterbitkan pada majalah Commodities Magazine yang sekarang bernama Future Magazine pada bulan Juni 1978 serta dalam bukunya yang berjudul New Concepts in Technical Trading Systems, RSI ini menjadi populer penggunaannya oleh karena secara relatif mudah diinterpretasikan.
Istilah "kekuatan relatif" atau relative strength ini juga merujuk pada kekuatan dari suatu saham dalam kaitannya dengan pasar secara keseluruhan atau terhadap sektor usaha saham tersebut. Sumber Wikipedia.
...
Itu tadi penjelasan yang saya kutip dari wikipedia mengenai RSI. Namun, bagi saya pribadi, RSI adalah indicator yang digunakan untuk meyakinkan diri untuk benar-benar membeli dan menjual di waktu yang tepat. Pergerakan garis berada di antara 30 sampai 70, maka ketika garis indicator menyentuh 30, waktunya membeli, dan ketika garis menyentuh 70 waktunya menjual. Simpel, kan?
Indicator Stochestic
Osilator atau pengalun stokastik adalah indikator daya gerak yang digunakan dalam analisis teknis yang diperkenalkan oleh George Lane pada tahun 1950-an, untuk membandingkan harga penutupan suatu komoditi terhadap rentang harga dalam suatu periode tertentu.
Pada dasarnya indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan relatif dari harga terakhir terhadap rentang harga tertinggi dan harga terendah selama periode rentang waktu yang kita inginkan. Sumber Wikipedia.

...
Bagi saya, stochastic merupakan dua buah garis yang berwarna merah dan biru, bergerak berbarengan, kadang saling mendahului sesuai pergerakan pasar. Dan, batas pergerakannya dari 0 hingga 100. Jika kedua garis itu berada di 0 maka waktunya membeli dan ketika berada di angka 100, waktunya menjual.
Untuk melihat lebih jelas, atau untuk memperbesar satu indicator saja, tap dua kali pada bagian indikator, maka indicator akan menjadi satu layar.
Saya  harap dengan penjelasan tadi, Anda dapat yakin untuk mengikuti pasar. Terkadang, jika telah untung sekali, perasaan akan  takut mengambil posisi alias membeli lagi, karena takut kalah. Ya wajarlah, tapi jika demikian, waktu Anda menjadi sia-sia karena selalu mengenang keberuntungan yang telah berlalu, padahal profitnya udah habis, ya, kan?
Oleh karena itu, diperlukan pengamatan fisual dengan bantuan indikator–indikator pendukung.  Insya Allah, nyali untuk membeli atau kembali memasuki pasar akan muncul lagi. Lupakan masa lalu Anda! Jangan selalu mengenang keberutungan kemarin. Emang mantan? Lupakan, dan buka lembar baru. Beli dan usahakan jual di area yang menguntungkan.
Trading dan invest itu tidak perlu untung banyak kalau tidak bisa, tapi kalau bisa kenapa tidak. Yang paling penting itu adalah, biar sedikit yang penting modal aman.
Oke, untuk lebih menumbuhkan keyakinan untuk membeli dan menjual, ada baiknya lihat juga bagian depth chart, atau klik bagian kiri adeveced chart di grafik utama Indodax,
...
Dari gambar di atas, terlihat bahwa yang mau menjual lebih banyak dari pada yang mau membeli. Ini tanda-tanda bahwa, market sedang over sold. Jika lebih banyak penjual daripada pembeli, artinya pasar akan menjadi lebih murah. Misalnya, barang yang dijual di pasar lebih banyak maka, harga akan turun, betul?
Contoh pada cabai, jika petani cabai pada panen, maka cabai akan banjir  di pasar, dan  itu akan membuat harga cabai menjadi lebih murah. Oleh karena itu, Anda juga harus melihat potensi depth chart sebelum membeli atau memasuki pasar. Jika pembeli dan penjual imbang berarti pasar akan bergerak datar, jenuh, kemudian merangkak naik hingga harga tertinggi.
Dan, jika barang yang dijual lebih banyak daripada yang membutuhkan, maka harga akan turun. Jika penjual lebih banyak dari pada pembeli maka pasar akan turun drastis. Jika pembeli lebih banyak dari pada penjual maka harga kan meroket dan biasanya penggelembungan harga terjadi. Awas meledak!!!
Jadi selalu berpikir rasional dalam mengambil keputusan. Jangan terbawa emosi dan nafsu. Jika salah langkah, jangan lupa untuk kembali, dan kemudian memulai langkah baru.
Baiklah, bagaimanpun gambaran saya di atas, tetap keputusan ada di tangan Anda.  Ingat, Anda-lah yang mengendalikan modal Anda. Anda adalah seorang nahkoda untuk investasi Anda. Berlayar ketika sedang badai terjadi, hanya ada dua kemungkinan;  pulang dengan kapal rusak atau tidak ada tangkapan sama sekali.
Tips for uptren
 Untuk mengikuti pasar ketika uptren, atau ketika pasar sedang beranjak naik ke puncak: gunakan time frame atau kurung waktu lebih kecil, misalnya, 15, 5, dan 1 menit. Ketika tidak menemukan titik beli dan jual di time frame 15 menit, ubah menjadi 5 menit, dan ketika belum yakin untuk membeli di time frame lima menit, gunakan time frame 1 menit.
...
Beli di ekor dan jual di pangkal atau di ujung panah, kalau bisa. Akan tetapi yang lebih efektif itu, beli di setiap harga sedang turun dan jual ketika harga sedang naik. Trading saat uptren, kita bisa menambah nilai dari aset yang kita punya.
Tips For Downtre
Dan ketika sedang downtren, maka diperlukan strategi sebaliknya. Ubah time frame menjadi 1 jam atau 4 jam, maka titik beli akan terlihat.
...
Dari gambar di atas, sudah jelas terlihat bahwa, sebelum terjadi uptren, harga ETH berada di harga 3 juta, maka bisa kita simpulkan, ketika harga jatuh, besar kemungkinan akan melewati harga tiga juta itu.
Kita juga bisa melihat bahwa, stochastic pun baru menyentuh 0, artinya kita masih perlu bersabar menunggu kedua garis tersebut kembali membentuk garis datar maupun garis yang bergerak ke atas. Kita juga perlu menunggu garis stochastic yang berwarna merah itu berada di bawah garis biru. Jika garis merah sudah berada di bawah garis biru, sudah bisa kita pastikan bahwa, harga sudah mulai beranjak naik. 
Dan bagian RSI, RSI masih belum menyentuh, titik terendahnya. Oleh sebab itu kita masih punya waktu untuk menunggu sebentar lagi. Tapi kalau kenyataannya pasar mulai beranjak naik sebelum RSI menyentuh titik terendahnya, bersiap-siaplah untuk membeli. Tentunya setelah membeli, dan begitu mencapai target keuntungan—andaikan Anda seorang trader—maka juallah. Aktif melakukan trading pada saat downtren, kita bisa menambah aset yang kita punya.
Misalnya, Anda punya 20 ETH, dan pasar sedang benar-benar downtren. Anggaplah, 3000.000/ETH. Anda bisa mendapatkan 60 juta dari hasil penjualan itu. Beberapa hari, jam, atau mungkin menit kemudian ETH masih menyelam hingga 2000.000/ETH. Maka kita bisa langsung kembali membeli. Jika pembelian berhasil di harga 2 juta, maka sudah pasti, kita dapat 30 ETH.
Bayangkan saja, jika harga bergerak naik ke 2,5 juta saja per ETH Anda sudah mendapatkan 75 juta dari penjualan itu.  Artinya Anda tetap untung walau sedang dwontren. Ya, bisa saja kita salah prediksi. Jadi, jangan mematok harga beli selanjutnya terlalu rendah.
Beda ceritanya jika anda seorang investor jangka panjang, Anda boleh menunggu harga kembali ke puncak baru menjualnya. Bagaimanapun, Andalah yang tahu kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual. Yang pastinya selalu mengamankan modal.
Gambaran di atas hanyalah untuk memberikan sedikit imput agar Anda bisa lebih berani menghadapi pasar. Namun, perlu berhati-hati, juga.
Pokoknya, sebelum melakukan aktivitas trading atau mengecek investasi Anda, gunakan semua indicator pendukung yang Anda kuasai, dan mainkan time fram-nya. Itu dilakukan untuk membantu menambah semangat beli dan jual Anda dalam dunia trading maupun investing ðŸ˜’

OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter