-->

Ini Penyebab Gaji Pelaut Dibawah Standar

   Selamat malam sobat-sobat pelaut, kali ini abang Sabri ingin shaer sedikit mengenai kisah pelaut yang sebenarnya sangat terlantar bahkan sepertinya tidak perhatikan oleh pemerintah.
Tapi sebenarnya kejadian itu bukan salahnya pemerintah atau pun salahnya perusahaan, tapi kesalahan itu ada pada diri kita sendiri, kenapa?
"Menurut hukum jual-beli, jika lebih  banyak penawaran dari pada permintaan, maka harga akan turun, dan jika permintaan lebih banyak daripada penawaran maka harga akan naik."

   Yah,,,, kalau di asumsi-kan dalam kehidupan kita sebagai pelaut, kita sebenarnya dalam posisi dilema, di mana kita semua selalu sibuk  menawarkan diri untuk bekerja di kapal tanpa memperhitungkan penawaran. Coba kita semua bersikeras tidak pernah mau menerima tawaran kerja di laut jika gaji pokok tidak diatas 3 jutaan, maka tidak mungkin ada pelaut yang di pekerja-kan oleh perusahaan dengan gaji pokok di bawah 3 juta.

   Tapi kadang kita tidak mempertimbangkan resiko pekerjaan kita sebagai pelaut, bahkan kadang kita hanya main hantam saja. Terkadang saya merasa kasihan dengan teman, jika ada tawaran dengan gaji 1,5 saja sudah merasa bersyukur, yah... memang pantas di syukur-ilah... tapi ini kerja brow bukan bisnis...

    Saya mau sobat-sobat-ku sebagai pelaut pasang harga standar dari sekarang, sebenarnya perusahaan sangat membutuhkan kita, dan buka kita yang sangat membutuhkan mereka, kita hanya butuh bayaran ... (gaji).

   Jangan biarkan perusahaan yang memperbudak kita, kalau perlu gengsi sedikit brow, sertifikat kita mahal, dan sertifikat itu tidak akan mati jika kita hanya menganggur 1 sampai 2 tahun aja, santai dan tekan perusahaan sampai mereka memberikan penawaran yang tinggi buat kita semua....
Disini kita perlu bersatu, karena kita banyak maka terkadang seenaknya perusahaan perkapalan di Indonesia mematok harga yang rendah ... dan kita pun banyak yang mau aja. Padahal disaat kita bekerja di kapal kita punya tanggungan di rumah, dan kita pun tau kehidupan sekarang ini apa-apa mahal, mereka butuh dana, kalau kita bekerja di kapal dengan gaji pokok yang tidak standar itu berarti kita tidak akan sanggup membiayai hidup mereka.

   Jadi mari kita pertimbangkan apakah keberadaan kita di atas kapal dapat membantu keluarga dirumah, kalau tidak minta gaji dinaikkan, kalau tidak di kasi, pulang saja! Dan coba cari rezeki di darat untuk sementara waktu, atau cari perusahaan lain yang bisa memberikan gaji pokok yang cukup, dan ingat jangan main hantam aja sebelum di pertimbangkan, dari pada nanti anda menyesal setelah menandatangani kontrak perjanjian kerja laut (PKL), mau pulang tidak bisa, mau lanjut tiada guna...

   Semoga kita semua bisa menyadari kalau sebenarnya gaji kita sebagai pelaut sudah di bawah standar, dan mari kita bangun kembali dan pasang harga yang mahal, biarkan harga yang menawar dan jangan terlalu banyak memasang permintaan....
Perusahaan perkapalan pasti akan mencari ABK buat kapal-nya, jangan khawatir... selagi Allah menghendaki, kita pasti dapat pekerjaan yang lebih baik, yakin saja dan banyak berdoa... kepada yang maha kuasa.

   Kalau sobat-sobat setuju.... jangan lupa di bagikan ke-media sosial... supaya sobat-sobat yang lain bisa berjaya.... dan kita perlu bersatu....
Terimah kasih abang Sbari mohon maaff jika ada kata-kataku yang salah...  dan selamat menunaikan ibadah puasa... assalamualaikum.

Curhatan:Sudah lama yah, saya tidak pernah update lagi di blog ini, dan mungkin teman-teman mengira-ngira: kalau saya sudah berhenti menulis. #bapper ,“Hahaha.”
Aku tidak pernah berhenti menulis kok, teman-teman. Terkadang juga, saya sedih melihat keadaan saat ini dan ingin sekali saya tulisakan pendapatku tentang apa yang telah terjadi di dunia kita ‘dunia pelaut’. Namun, tidak jadi juga akhirnya, ‘kenapa?’ sebenarnya alasannya tidak perlu saya besar-besarkan sih. Selain saya disibukkan dengan persiapan berangkat ke Holland Amerca Line, #pamer, “Hahaha.” Saya sedang merintis sebuah karya yang berbentuk novel. Dan cerita itu saya posting di Wattpad
Iya setelah selesainya saya ditraining di Cikarang. ‘Tentu, teman-teman taukan training yang saya maksudkan?’
Iya benar, tempatnya diteraining para crew-nya HAL, jujur untuk lulus di tempat itu, saya begitu banyak mengurus tenaga, namun dapat kunikmati juga hasilnya. Saya berhasil teman-teman. Aku berhasil keluar dari tempat training itu dengan nilai yang cukup memuaskan. Ciee curhat jadinya, ‘hehe’.
Apalgi, akhir-akhir ini, saya lagi-lagi sibuk dengan persiapan dokument, jadi waktuku sedikit tersita di sana. Akan tetapi, saya tidak pernah berhenti menulis teman-teman, namun saya mencoba mempelajari dunia kepenulisan lebih beergensi, #sombaong, “Hahaha.”
Iya, aku mencoba menulis sebuah novel yang berlatar dunia pelaut, dan samapai saat ini, cerita itu masih krisis pembacanya, saya sedikit bingung: apakah tulisan itu akan saya tinggalkan saja atau bagaimana. Soalnya awal bulan 12 ini, saya sudah dijadwalkan untuk berangkat ke salah satu kapal milik HAL, yaitu Volendam. #pamer ‘hehe’. Mengapa saya mengeluh karena cerita itu sudah berjalan ‘Bab ke-20, dan pemabacanya masih sedikit sekali, saya berpikir: kalau pun tulisan itu lolos diterbitkan di penerbit buku, dugaan saya: buku itu tidak akan laku di pasaran, kenapa? Di Wattpad saja tidak banyak yang baca. Padahal, cita-citaku menulis novel itu, sebelum aku sibuk bekerja di kapal aku ingin mengirimkan naskahnya ke penerbit Gramedia. Saya ingin sekali, ada kisah pelaut yang muncul di rak buku Gramedia, atau di TV, atau setidalnya, teman-teman pelaut bisa melihat sebuah kisah yang ditayangkan di layar lebar yang berlatar sama dengan profesi ‘kita’, sebagai pelaut. Maka dari itu saya mohon koreksi dan dukungannya, cobalah teman-teman baca dengan meng-klik link berikut: AdityaSang Pelaut” dan berkomentralah di sana sesuka teman-teman, supaya saya bisa membuat cerita itu lebih bagus dan layak untuk disaksiakn oleh masyrakat luas. Supaya orang banyak membuka mata, dan melihat betapa menderitanya seorang pelaut yang berjuang sepenuh raga di tengah laut, sementar kekasih tercintanya bermain curang di belakang, dan saya ingin orang banyak, menyadari, kalau ternyata kita juga punya kisah yang layak untuk dipublishkan. Terimakasih teman-teman, saya tunggu dukungan dan koreksinya. Agar, novel itu bisa tampil lebih baik. Dan aku berjanji akan memperbaiki sekuat dan semampuku, agar cerita itu bisa terbit di penerbit mayor nantinya.
OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter