-->

Jangan asal jadi pelaut aja sebelum baca ini

Kali ini abang sabri ingin berbagi sedikit tentang profesi jadi pelaut. Bagi adik-adik atau abang-abang yang ingin jadi pelaut, jangan asal coba-coba aja, jadi pelaut bukanlah hal yang mudah sobatku. Ada banyak hal yang perlu sobat pertimbangkan sebelum jadi pelaut,

1. Biaya mahal,

Biaya sekolah atau training sangat mahal sobat, jangan sampai sobat sudah sekolah mahal-mahal, lalu sobat tidak sanggup jalani profesi tersebut, jadi pertimbangkan matang-matang, menurut perkiraan saya jika sobat ingin sekolah SMKP (Sekolah Menengah Kejuruan Pelayaran) sobat akan menghabiskan uang sebanyak 50 juta, itu baru perkiraan mendasar sobat. Jika sobat ingin sekolah akademi sobat akan menghabiskan uang sekitar 100 juta, itupun baru perkiraan mendasar. Kalau sobat ingin mengambil kursus (training) aja, sobat akan menghabiskan uang sekitar 25 juta, itu pun baru perkiraan mendasar. Jadi sebelum sobat melangkah membangun profesi sebagai pelaut jangan lupa pertimbangkan terlebih dahulu apakah setelah sobat menghabiskan uang diatas sobat akan sanggup mengembalikannya sebelum bosan jadi pelaut.

2. Jauh dari keluarga,

Kalau sobat tidak sanggup hidup jauh dari keluarga jangan pernah coba-coba jadi pelaut. Pelaut memang harus bisa hidup tanpa keluarga, jadi kalau sobat tidak bisa hidup sendiri jangan pernah menghabiskan waktu dan uang anda sebelum anda benar-benar siap jalani hidup sendiri. Banyak hal perlu sobat pertimbangkan, apalagi kalau sobat sudah menikah sobat akan jauh dari istri, jauh dari anak-anak anda. Jadi sebelum terlambat putar haluan, tapi kalau memang sobat sudah siap, lanjutkan...! kalau perlu full gas.... hahahaha

3. Profesi pelaut tidak di sukai oleh semua kalangan kaum hawa,

Tidak semua kaum hawa yang bisa menjadi pendamping seorang pelaut, karena pelaut selalu pergi maka hanya istri yang solehah-lah yang sanggup jadi istri pelaut, jadi sebelum sobat melangkahkan kaki untuk jadi pelaut jangan lupa pertimbangkan akan hal ini. Dan bagian inilah yang paling penting, karena sobat akan merana akan hal ini. Seperti yang pemilik blog ini pernah alami, heheheh... ( kisah asmara  putus di tengah jalan) jadi sebelum sobat siap merana jangan coba-coba jadi pelaut...
oke sobat cukup sampai di sini dulu mudah-mudahan apa yang sempat saya curahkan tentang kerugian yang perlu di pertimbangkan sebelum menjadi pelaut bisa bermanfaat....

"Pesan Jadilah pelaut jika ke 3 hal diatas dapat Anda atasi... terimakasih...


Curhatan:Sudah lama yah, saya tidak pernah update lagi di blog ini, dan mungkin teman-teman mengira-ngira: kalau saya sudah berhenti menulis. #bapper ,“Hahaha.”
Aku tidak pernah berhenti menulis kok, teman-teman. Terkadang juga, saya sedih melihat keadaan saat ini dan ingin sekali saya tulisakan pendapatku tentang apa yang telah terjadi di dunia kita ‘dunia pelaut’. Namun, tidak jadi juga akhirnya, ‘kenapa?’ sebenarnya alasannya tidak perlu saya besar-besarkan sih. Selain saya disibukkan dengan persiapan berangkat ke Holland Amerca Line, #pamer, “Hahaha.” Saya sedang merintis sebuah karya yang berbentuk novel. Dan cerita itu saya posting di Wattpad
Iya setelah selesainya saya ditraining di Cikarang. ‘Tentu, teman-teman taukan training yang saya maksudkan?’
Iya benar, tempatnya diteraining para crew-nya HAL, jujur untuk lulus di tempat itu, saya begitu banyak mengurus tenaga, namun dapat kunikmati juga hasilnya. Saya berhasil teman-teman. Aku berhasil keluar dari tempat training itu dengan nilai yang cukup memuaskan. Ciee curhat jadinya, ‘hehe’.
Apalgi, akhir-akhir ini, saya lagi-lagi sibuk dengan persiapan dokument, jadi waktuku sedikit tersita di sana. Akan tetapi, saya tidak pernah berhenti menulis teman-teman, namun saya mencoba mempelajari dunia kepenulisan lebih beergensi, #sombaong, “Hahaha.”
Iya, aku mencoba menulis sebuah novel yang berlatar dunia pelaut, dan samapai saat ini, cerita itu masih krisis pembacanya, saya sedikit bingung: apakah tulisan itu akan saya tinggalkan saja atau bagaimana. Soalnya awal bulan 12 ini, saya sudah dijadwalkan untuk berangkat ke salah satu kapal milik HAL, yaitu Volendam. #pamer ‘hehe’. Mengapa saya mengeluh karena cerita itu sudah berjalan ‘Bab ke-20, dan pemabacanya masih sedikit sekali, saya berpikir: kalau pun tulisan itu lolos diterbitkan di penerbit buku, dugaan saya: buku itu tidak akan laku di pasaran, kenapa? Di Wattpad saja tidak banyak yang baca. Padahal, cita-citaku menulis novel itu, sebelum aku sibuk bekerja di kapal aku ingin mengirimkan naskahnya ke penerbit Gramedia. Saya ingin sekali, ada kisah pelaut yang muncul di rak buku Gramedia, atau di TV, atau setidalnya, teman-teman pelaut bisa melihat sebuah kisah yang ditayangkan di layar lebar yang berlatar sama dengan profesi ‘kita’, sebagai pelaut. Maka dari itu saya mohon koreksi dan dukungannya, cobalah teman-teman baca dengan meng-klik link berikut: AdityaSang Pelaut” dan berkomentralah di sana sesuka teman-teman, supaya saya bisa membuat cerita itu lebih bagus dan layak untuk disaksiakn oleh masyrakat luas. Supaya orang banyak membuka mata, dan melihat betapa menderitanya seorang pelaut yang berjuang sepenuh raga di tengah laut, sementar kekasih tercintanya bermain curang di belakang, dan saya ingin orang banyak, menyadari, kalau ternyata kita juga punya kisah yang layak untuk dipublishkan. Terimakasih teman-teman, saya tunggu dukungan dan koreksinya. Agar, novel itu bisa tampil lebih baik. Dan aku berjanji akan memperbaiki sekuat dan semampuku, agar cerita itu bisa terbit di penerbit mayor nantinya.


OD Riadi
Hai, saya akan berterimakasih sekali jika berkenang memberikan tanggapan atau komentar perihal artikel ini. Bila sempat, mohon bagikan ke sosmed berikut, supaya teman kamu juga tahu.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter